SIAK,LIPUTANREDAKSI.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak mengeluarkan program kejutan atau program tiba-tiba untuk peserta didik yang berasal dari kelurga PKH. Program tersebut memberikan bantuan baju dan sepatu kepada peserta didik yang digesa saat kampanye Pilkada berlangsung.
Program ini sebelumnya tanpa pembahasan dan DPRD Siak tidak mengetahui sama sekali. Program ini juga belum pernah muncul di Kabupaten Siak sebelumnya.
Kepala Bidang Pendidikan SD, Disdikbud Siak, Hari mengirimkan pesan WA kepada Korwil pendidikan kecamatan Dayun agar meneruskan ke sekolah-sekolah untuk menentukan ukuran baju dan sepatu. Di kecamatan Dayun tercatat ada 36 anak SD yang didata Disdikbud Siak untuk diberikan bantuan.
“Aslmkum pak korwil, mhn diteruskan kpd sekolah sesuai daftar diatas, utk diisi kolom ukuran baju dan sepatu bagi pesdik penerima. Data tsb paling lambat besok Selasa, 12 November 2024 sdh kami terima melalui WA, terima kasih,” demikian pesan WA dari Hari beredar luas berikut data anak-anak di Dayun yang akan mendapatkan bantuan itu.
Sekretaris Disdikbud Siak, Fakhurrozi membenarkan pesan WA tersebut merupakan pesan WA dari Kabid Pendidikan SD, Hari. Namun demikian, Fakhrurrozi membantah program bantuan itu berkaitan dengan politik.
“Ya, tahun ini ada pengadaan pakaian seragam untuk siswa SD dan SMP khusus untuk anak2-anak dari keluarga PKH,” ujar Fakhrurrozi, Rabu (13/11/2024).
Ia mengatakan, pihaknya sudah terlambat melakukan pengadaan ini karena ada kesalahan penginputan di SIPD.
“InsyaAllah menjelang akhir Desember ini diserahkan ke anak-anak yang sudah didata. Pelaksanaan kegiatannya di APBD Perubahan,” ujar Rozi, panggilan akrabnya.
Anehnya, Rozi mengaku pernah memprogramkan hak yang sama pada 2019 dan 2020 lalu tapi gagal. Setelah dicek tidak ada program itu pada tahun yang disebutkan, justru yang ada adalah pembuatan masker untuk anak sekolah yang berujung pemeriksaan.
“Pakaian seragam ini sudah pernah diberikan tahun 2019, dan tahun 2020 karena covid akhirnya dibatalkan,” ujar Rozi.
Terkait program pengadaan bantuan ini, Rozi juga menyebut dirinya lupa besaran anggarannya. Namun totak per anak menerima Rp. 1.000.000 untuk biaya pakaian seragam, sepatu dan tas.