“Kalau beginilah System kerjanya diduga tidak profesional dan serius menangani masalah kebocoran dan High Pressure System pipa GS Zamrud – Minas ini, maka akan dipastikan PAD Kabupaten Siak akan menurun. Ini bukan masalah main-main, apalah gunanya para petinggi PT.BSP dibayar mahal apabila mengatasi permasalahan teknis dilapangan saja tak cakap dan handal serta tidak mempunyai Planning yang matang” Ucap Syahnurdin kepada wartawan (10/06/2024) di kantornya
” Kami sebagai masyarakat Siak tentu sangat prihatin ya, terhadap kondisi PT. BSP saat ini terhadap masalah teknis yang terjadi dilapangan, apalagi ini berkaitan dengan PAD Kabupaten Siak kedepannya karena Hasil Minyak Bumi inilah sebenarnya sumber penghasil terbesar utama untuk APBD Kabupaten Siak,” Tutup Syahnurdin
Untuk diketahui bahwa salah satu teguran yang disampaikan kepada PT. BSP terkait dengan Penanganan High Pressure pada pipa salur (Shipping Line) yang menyalurkan minyak produksi PT.BSP dari GS Zamrud-NBS Minas yang terjadi sejak 2 maret 2024 lalu masih belum dapat terselesaikan. Akibatnya terjadi kondisi Top Tank di GS Zamrud sehingga dilakukan penutupan sumur sejak tanggal 4 maret 2024 sampai sekarang, dan LPO sudah mendekati 500 MB atau hampir 40 juta USD, serta terus bertambah hingga waktu yang belum dapat dipastikan
Terkait hal tersebut SKK Migas meminta kepada PT. BSP salah satu isinya adalah PT.BSP harus menggunakan jasa pihak konsultan ketiga yang memiliki Expertise di bidang Flow Assurance, yang sudah pernah menyelesaikan permasalahan sejenis di PHR atau KKKS lain. Dan Segera melakukan penanganan yang lebih aggressive karena sudah kondisi emergency, seperti penggunaan Chemical atau proses mechanical lainnya untuk titik-titik yang diduga terdapat hard congeal
Sampai berita ini di terbitkan, awak media ini mencoba menghubungi pihak manajemen PT.BSP, namun belum dapat dihubungi.**