Dalam kesempatan itu, Uzer selaku panglima tongah dari LLMB mengaku bahwa kedatangan mereka ke kebun sawit milik Dasrin tersebut bukan ingin mencari keributan. Melainkan untuk melihat-lihat kebun, dan silaturahmi dengan pekerja, serta makan dan Sholat Dzuhur bersama di dalam kebun Dasrin yang juga menjabat sebagai Datuk dewan pembina organisasi LLMB itu.
“Ini tanah datuk pembina kami. Beliau Punya sertifikat (SHM) dari negara. Kalaulah di tanah sendiri tak bisa masuk, sudah gawat ini,” ujarnya.”
Menanggapi hal itu, Kapolres Siak AKBP Ronald Sumaja SIK melalui Kabag Ops Polres Siak Kompol N Marbun dan didampingi para kasat tetap melakukan pencegahan dan memberikan pemahaman kepada masa agar dapat menahan diri demi terjaganya situasi Kamtibmas yang aman dan damai.
“Tolong digaris bawahi, kita tidak ada melarang, namun jangan pula masuk ke lokasi yang masih bersengketa ini dengan jumlah masa yang banyak begini. Kami kepolisian disini hanya melakukan upaya agar tidak terjadi bentrokan,” tegasnya.
Selain itu, pimpinan Korps Bhayangkara Wilayah hukum Kabupaten Siak itu juga berharap kepada seluruh pihak yang bersengketa, agar dapat menahan diri dan tidak melakukan hal-hal yang menyebabkan terganggunya aktivitas umum.
“Kita tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, jika kedua belah pihak masih bersengketa, situasi Kamtibmas tentu terganggu. Maka dari itu kita harap semua pihak dapat menahan diri dan tidak melakukan perbuatan melanggar hukum,” tegasnya.
Sekira pukul 16.00 WIB, masa pun membubarkan diri. Namun personel polres Siak tetap berada di lokasi untuk mengamankan dan mencegah terjadinya keributan kembali.(lrs)