SIAK,LIPUTANREDAKSI.COM- Hujan deras yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan banjir di Kampung Benteng Hilir, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak.
Penghulu Kampung Benteng Hilir Rasyid mengatakan Ini Hari ke 8 warga mengungsi. Penghulu mejelaskan bahwa penyebab banjir ini faktor utamanya adalah tingginya curah hujan yang disertai oleh luapan air dari kanal-kanal milik PT Arara Abadi dan PT Ekawana yang dialirkan melalui Sungai Tonggak.
Hal ini dikatakannya Pada kunjungan Pemerintah provinsi Riau dan Pemerintah kabupaten Siak berkunjung di posko pengungsian Korban Banjir. Sabtu, 25/1/ 2025.
“Sebanyak 300 Kepala Keluarga terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 30-60 cm. Wilayah yang selalu tiap tahunnya terendam banjir berada di dua dusun, meliputi RT 8, RT 7, RT 6, RT 11, dan RT 5 di Dusun II, serta RT 9 di Dusun 1. Selain merendam permukiman warga, banjir juga menggenangi area perkebunan”, Ujar Rasyid.
Penghulu mengatakan, Air dialirkan oleh dua perusahaan melalui Sungai Tonggak hingga masuk ke Kampung Benteng Hilir, menyebabkan air semakin tinggi dan merendam ratusan rumah warga,
” Sungai Tonggak sudah puluhan tahun tidak dilakukan pengerukan untuk membuang sedimen maupun sampah yang mengendap. Sehingga, menyebabkan pendangkalan sungai dan air tidak bisa mengalir sebagaimana mestinya,”Ujarnya.
“Emang Pihak PT. Arara Abadi, sudah menyalurkan bantuan berupa beras ukuran 5 kg sebanyak 200 karung, bantuan itu pun tak mencukupi kebutuhan warga Terdampak banjir,” ujarnya.
Dikatakannya, Dua perusahaan yang turut bertanggung jawab, juga kerepa menghindar saat didatangi pemerintah kampung untuk mendiskusikan masalah banjir ini.
“Terkesan kayak kucing-kucingan, kita datangi mereka selalu sibuk, sedang rapat dan lain sebagainya,” ucap Rasyid.
Menurutnya, kontribusi perusahaan terhadap kampung tidak seimbang dengan kerugian yang dialami warga akibat banjir. Warga mengalami kerugian hingga ratusan juta, dari tanaman rusak, ternak mati dan perekonomian terputus.
“Bukan menolak bantuan rezeki yang diberi oleh perusahan, tapi seimbangkanlah dengan kerugian yang dialami masyarakat,” tegasnya.
Untuk itu Rasyid meminta Bupati Siak dan perusahaan untuk lebih memperhatikan masyarakat dalam mengatasi banjir, supaya tidak berkepanjangan dan ke depan ketika tidak terdampak banjir lagi.***






