SIAK,LIPUTANREDAKSI.COM- Kapolsek Sungai Apit AKP Rinaldi Parlindungan, SH berkoordinasi bersama BKSDA Provinsi Riau dan Kepala Desa Kampung Penyengat terkait penanganan konflik satwa liar Harimau barsama warga yang terjadi di Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Kamis,21 Maret 2024.
Seperti yang diketahui, konflik satwa liar Harimau yang terjadi Dusun III, Sungai Mungkal, Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Siak, Minggu (17/03/2024) kemarin. Korban diketahui bernama Efendi (32) mengalami luka robek akibat cakaran dan gigitan harimau.
Kapolsek Sungai Apit AKP Rinaldi Parlindungan, mengatakan, sebagai langkah antisipasi konflik satwa liar Harimau tersebut, BKSDA Provinsi Riau telah melakukan kegiatan investigasi dengan memasang Camera Trap dan Drone Geo Termal untuk mengetahui pergerakan Harimau dan binatang liar lainnya di Dusun Mungkal Kampung Penyengat.
Menindaklanjuti temuan tersebut, maka langkah yang bisa dilakukan adalah menghindari Harimau dengan meningkatkan kewaspadaan Masyarakat dan pembatasan aktifitas di luar rumah.
“Kita mengimbau para warga untuk sejenak mengurangi aktivitas berkebun terlebih dahulu, sebelum hewan buas tersebut dapat ditangkap dan diamankan. Saat ini lebih mengedepankan kearifan lokal dengan melaksanakan Do’a tolak bala (Balle), agar terhindar dari serangan binatang buas Harimau,”imbuhnya.
Dalam hal ini untuk penggunaan Box Traap (Perangkap) tidak memungkinkan untuk digunakan, disebabkan akan berimbas kepada mengamuknya kawanan binatang buas lainnya.
Tim BKSDA sudah melakukan survey dan pemantauan pergerakan Harimau dimaksud dan juga telah memasang beberapa titik spanduk himbauan antisipasi penyerangan harimau ke masyarakat.
“Kita sudah menanggapi beberapa kejadian terakhir ini, terkait kejadian atau Konflik Harimau dengan Manusia, maka kegiatan sosialisasi kepada Masyarakat akan tetap terus ditingkatkan dan juga akan menyebarkan himbauan kepada Masyarakat dengan memasang Spanduk Himbauan agar dapat dilihat Masyarakat, sehingga lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah,”ujarnya.
Selain itu juga bersama Babinkamtibmas melakukan Patroli Kampung/Ronda serta bersama2 mendampingi tim BKSDA melakukan kegiatan mitigasi.
Penghulu Kampung Penyengat
Terkait upaya dalam mengantisipasi konflik tersebut “kami sudah melakukan kegiatan Do’a tolak bala / Bale sesuai kearifan lokal untuk mengusir Binatang Buas Harimau agar mencari tempat populasi di daerah hutan lainnya,”katanya.
Disamping itu Kadus, Ketua RT maupun Ketua RK secara intensif telah melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat lokal maupun pendatang khususnya pekerja panen sagu (warga Kepulauan Meranti) untuk waspada dan menginkuti instruksi himbauan BKSDA.
“Kita sepakat akan mengedepankan Kearifan lokal meminta pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Masyarakat dan kita semua terhindar dari serangan binatang buas Harimau,”tutupnya.***
Laporan:Rif