Pemerintah Kampung Banjar Seminai Gelar Doa Tolak Bala

Daerah, Siak802 views

Lebih lanjut Kyai terkemuka Kampung Banjar Seminai Dayun itu menyebutkan, di bulan Muharram ini umat muslim juga dianjurkan untuk rajin berziarah ke para ‘ulama (tokoh agama, red), baik yang masih hidup ataupun yang sudah wafat.

‘Di bulan Muharram ini, kita juga dianjurkan agar rajin melakukan ziarah (berkunjung, red) ke para tokoh-tokoh agama, baik ke pada mereka yang sudah wafat ataupun yang masih hidup, dengan harapan agar kita senantiasa mendapatkan ridho dan keberkahan dari Allah SWT,” pesan Kyai Komari.

Usai penyampaian taushiyah agama, acara kenduri ‘Asyuro itu ditutup dengan doa bersama yang dipandu oleh Kyai Komari. Dalam doa yang di-Aamiinkan oleh ratusan jama’ah (masyarakat, red) tersebut, Kyai Komari memanjatkan doa kepada Allah SWT agar kampung Banjar Seminai dijauhkan dari musibah/marabahaya (doa tolak bala), dan mendapatkan keridhoan dari Allah SWT.

Pada kesempatan yang sama, Penghulu Kampung Banjar Seminai Hj Siti Aminah S.Pd menuturkan, acara ritual kenduri ‘Asyuro merupakan bagian dari kegiatan rutin yang terus-menerus digelar oleh masyarakat setempat pada setiap datangnya bulan Muharram. Selain sebagai wadah dan sarana silaturrahmi antar sesama warga, kegiatan tersebut juga bagian dari ikhtiar dalam meningkatkan keimanan/ketaqwaan kepada Allah SWT.

“Acara kenduri ‘Asyuro ini rutin digelar pada setiap datangnya bulan Muharram. Sama halnya dengan acara memperingati atau menyambut bulan Muharram yang rutin digelar pada setiap memasuki tahun baru islam (hijriyah, red). Inti dari kegiatan ini adalah untuk mempererat tali silaturrahmi antar sesama warga, dan meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT,” papar Penghulu Hj Siti Aminah S.Pd.

Pengertian Kenduri:
Di kalangan masyarakat Jawa, istilah kenduri merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi di telinga. Kenduri kerap dikaitkan dengan sebuah ritual keagamaan yang di dalamnya diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan, seperti makan bersama, dzikir bersama, doa bersama, dan lain-lain.

Baca Juga:  Satgas TMMD KE 119, Kodim 0322 Siak Ikut Hadir Meriahkan Pembukaan MTQ KE-XXII

Secara umum, kata/kalimat kenduri diartikan sebagai sebuah aktivitas atau hajatan yang mengandung unsur permohonan kepada tuhan. Dalam prakteknya, kenduri yang digelar oleh masyarakat baik di rumah, di kantor, di lapangan, di masjid, dan tempat-tempat lainnya, semua memiliki latar belakang yang berkaitan dengan suatu peristiwa/kejadian. Kenduri atau yang lebih dikenal dengan sebutan selamatan atau kenduren telah ada sejak dahulu sebelum masuknya agama ke Nusantara

Khusus di kalangan masyarakat Jawa yang beragama islam, kenduri sudah dianggap sebagai salah satu ritual yang menjadi rutinitas pada saat memiliki hajat ataupun terjadi suatu peristiwa, seperti di saat menggelar hajat pernikahan, sunatan, atau saat terjadi kemalangan (kematian, red). Bahkan kenduri juga bisa diartikan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, seperti pada saat tibanya bulan suci Ramadhan, ataupun pada saat memasuki tahun baru islam (lrs)

 









Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *