SIAK,LIPUTANREDAKSI.COM – Ratusan warga Kampung Banjar Seminai Kecamatan Dayun Kabupaten Siak Riau, tampak khusu’ dan tawadhu’ mengikuti acara ritual kenduri malam ‘Asyuro (hari kesepuluh Muharram, red) 1446 Hijriyah. Ritual keagamaan yang bernuansa islami itu digelar di Pelataran Kantor Penghulu kampung setempat, Selasa (16/07/2024) malam.
Acara ritual kenduri ‘Asyuro yang berlangsung selama sekitar Dua jam itu dihadiri Camat Dayun Wahyudi S.STP, Penghulu Kampung Banjar Seminai Dayun Hj Siti Aminah S.Pd, Ketua Ta’mir Masjid Nurul Huda Ustadz Nasrohan, segenap Kepala Dusun (Kadus), Ketua RK/RT, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di lingkungan Kampung Banjar Seminai.
Tak hanya dihadiri oleh warga kampung setempat, acara ritual kenduri ‘Asyuro yang diisi dengan dzikir bersama dan ceramah agama itu juga diikuti oleh para mahasiswa yang saat ini tengah menjani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kampung Banjar Seminai Dayun.
Dalam sambutan pidatonya, Camat Dayun Wahyudi S.STP mengapresiasi digelarnya kenduri ‘Asyuro yang sudah menjadi bagian dari tradisi tahunan warga Kampung Banjar Seminai tersebut.
“Bersyukur kita ke hadirat Allah SWT, sehingga pada malam hari ini kita semua dapat berkumpul dalam rangka melaksanakan syukuran bulan Muharram 1446 H. Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dan Kampung Banjar Seminai menjadi kampung “Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur”,” sebut Camat Wahyudi.
Camat Wahyudi juga berpesan kepada seluruh mahasiswa KKN agar bisa mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat di kampus untuk membantu program-program yang dijalankan di kampung.
“Kepada adik-adik mahasiswa diharapkan bisa mengaplikasikan ilmunya di tengah masyarakat,” pesan Camat Wahyudi.
Seperti di tahun-tahun sebelumnya, acara kenduri ‘Asyuro ini diisi dengan ceramah (taushiyah, red) agama yang disampaikan oleh ‘ulama terkemuka sekaligus pengasuh jama’ah hikmatul ‘ulya Al Mukarrom Kyai Komari.
Dalam taushiyah yang disampaikan di hadapan ratusan warga Kampung Banjar Seminai Dayun itu, Kyai Komari memaparkan tentang kemuliaan yang terkandung di dalam bulan Muharram. Sehingga di bulan Muharrram ini umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal/ibadah.
“Bulan Muharram disebut juga dengan nama bulan Syuro. Kata Syuro berasal dari kata ‘Asyuro yang artinya kesepuluh. Sehingga pada bulan Muharram ini ada yang disebut dengan istilah hari ‘Asyuro (hari kesepuluh bulan Muharram, red). Bulan Muharram termasuk salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Oleh sebab itu, di bulan Muharram ini mari kita memperbanyak amal/ibadah, salah satunya mengerjakan puasa sunnah dan menyantuni anak-anak yatim,” papar Kyai Komari.