Ia menyebutkan, kegiatan ini sangat berarti, apalagi mengingat salah satu dari dua kasus besar yang dihadapi Kabupaten Siak berkaitan langsung dengan dampak dari kegiatan dunia usaha.
“Tentunya, dampak dari dunia usaha ini haruslah memperhatikan aspek sosial dan lingkungan serta aspek lainnya, agar dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dan lingkungan tetap terjaga demi kemajuan usaha tersebut,” harap Afni.
Lebih lanjut, Afni menekankan pentingnya menyikapi sacara arif dan bijak pernyataan Gubernur Riau terhadap peran serta pelaku usaha peduli dan ambil andil dalam menjaga dan membangunnya. Karena akses jalanan yang mereka lalui, merupakan jalan Provinsi dan Kabupaten.
Ia menyebutkan, saat ini kondisi jalan provinsi di Kabupaten Siak mengalami kerusakan parah, ada sekitar 35,53 persen atau sekitar 562,79 kilometer dalam kondisi rusak berat, serta 629,41 kilometer atau 39,72 persen tergolong jalan tidak mantap.
“Kami mengajak dunia usaha agar peduli dan memiliki kontribusi terhadap kondisi jalanan tersebut, sebagaimana yang dikatakan Gubernur Abdul Wahid,” kata dia.
Ia pun menegaskan, hal ini akan menjadi perhatian bersama, mengingat pentingnya peran aktif institusi terkait dalam mengawasi kendaraan over dimension over loading (ODOL).
Mereka melintasi jalan yang dibangun pemerintah dengan tonase besar dan beroperasi di daerah, untuk segera ditindaklanjuti dan ditertibkan.
“Bila perlu jalannya kita portal sebagai bentuk penyelamatan. Sebab, jalan ini dibangun menggunakan uang rakyat,” tutup Afni mengakhiri.**