Selain itu, kata Yus, gairah pasar juga dirasa sepi, tak banyak masyarakat yang datang ke pasar Belantik, alhasil transaksi jual beli di pasar itu sedikit.
“Sepi Pak, karena banyak juga pasar kaget di luar Belantik dari Rabu, Kamis dan Jumat. Jadi di Belantik cuma ramai Sabtu dan Minggu saja,” ungkapnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Irving menyorot kondisi pasar Belantik yang terkesan masih amburadul, padahal pasar ini dibangun dengan konsep yang moderen. Pasar ini dibangun dengan empat blok, namun yang terisi hanya dua blok di bagian belakang saja.
“Ini sangat kita sayangkan kondisi pasar saat ini kurang dibanahi. Saya lihat juga ini perlu adanya rehabilitasi pasar sehingga bagaimana masyarakat Siak nyama berbelanja kebutuhannya,” katanya.
Pasar Belantik seharusnya dijadikan ikon kota Siak, sebagai cerminan bahwa tempat perbelanjaan masyarakat yang bagus berarti masyarakat juga hidup sehat.
“Makanya kita ingin ke depan merevitalisasi pasar ini, infrastruktur lebih dilengkapi dan tadi ada keluhan juga atap bocor, nanti kita fokus melakukan pembenahan di sisi dalam dan sisi luarnya sehingga ke depan masyarakat benar-benar nyaman saat berbelanja,” katanya.
Dengan revitalisasi pasar tersebut, Irving berharap masyarakat nantinya berbelanja di satu titik di pasar Belantik. Pedagang pasar kaget bakal diimbau untuk berdagang di pasar ini sehingga retribusi pasar masuk ke daerah, begitu juga soal parkir yang nanti juga menjadi PAD.
“Ya program itu kita canangkan supaya pasar Belantik ini hidup, karena di sini juga menjadi wajah kota Siak,” kata Irving. ()
