SIAK,LIPUTANREDAKSI.COM- Jembatan kaca skywalk Tengku Buwang Asmara yang merupakan salah satu destinasi wisata dengan konsep menyisir tepian Sungai Siak, yang terletak di Kampung Tengah, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, sampai hari ke 6 lebaran tidak begitu ramai pengunjung alias sepi.
Jembatan Kaca yang dibangun melalui Dana APBD tahun anggaran 2022 dan tahun 2023 tersebut, telah habiskan anggaran senilai puluhan milliar rupiah. Pada tahap 1 habiskan anggaran kisaran 14 milliar rupiah lebih dan tahap 2 sepanjang 420 m habiskan anggaran 33 milliar rupiah lebih
Hal tersebut terlihat dari pantauan media ini, bahwa pada hari ke 2 Lebaran sampai hari ke 6 hari raya Idul Fitri tahun 2024 kali ini, tampak pengunjung tak begitu ramai, tentunya pihak pemerintah Kabupaten Siak melalui dinas pengelolanya harus mengevaluasi ulang apa sebabnya kurang ramai tak seperti awal- awal tahun 2023 yang lalu
Ketika media ini mewawancarai salah satu pengunjung inisial SH (39) warga Siak mengatakan kalau biaya untuk tiket masuk pengunjung akan merogoh kocek sebesar 15 ribu rupiah untuk orang dewasa dan biaya parkir mobil sebesar 10 ribu rupiah, pengunjubg akan berjalan sekitar sepanjang 420 m
” Saya berjalan sepanjang 420 m pada jembatan kaca yang kedua itu, mulai dari arah Benteng atau Tansi Belanda menuju ke arah jembatan kaca pertama, untuk tiket masuk saja saya merogoh kocek khusus orang dewasa sebesar 15 ribu rupiah dan parkir mobil saya bayar 10 ribu rupiah,” ucapnya ke media ini, Selasa (16/04/2024)
” Menurut saya tiket dan parkir itu terlalu besar, kesannya kurang bagus kalau mahal-mahal” sambungnya lagi
Sementara itu, LSM Forkorindo Kabupaten Siak Syahnurdin mengomentari hal tersebut, mengatakan kalau Pemkab Siak harus benar-benar mampu membuat kesan yang baik terhadap para pengunjung, agar mau datang kedua kalinya, tidak hanya sekali datang saja, tentu harus ada kesan yang mampu membuat pengunjung bergairah untuk datang kembali, seperti penerapan Sapta Pesona
” Kami berharap Pemkab Siak melalui Dinas yang mengelola, harus benar-benar mampu membuat kesan yang baik terhadap para pengunjung yang sudah datang, agar mereka mau datang untuk kedua kalinya, tentu harus ada kesan yang mampu membuat pengunjung bergairah untuk datang kembali, seperti penerapan Sapta Pesona