Tidak Lulus Tes PPPK, Puluhan Honor di Siak Membentuk Perwakilan

Daerah, Siak1,952 views

SIAK,LIPUTANREDAKSI.COM- Puluhan tenaga honorer dari berbagai dinas di Kabupaten Siak yang tidak lulus dalam seleksi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) tahun 2024 membentuk badan pengurus perwakilan untuk memperjuangkan nasib para honorer yang merasa dirugikan. Perkumpulan ini tempatnya di Turap Singapur, pinggiran Sungai Jantan, pada Selasa, 2 Januari 2025.

Salah satu tenaga honorer yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya, karena meskipun telah bekerja balasan tahun mereka tidak lulus dari seleksi PPPK. Namun sebaliknya, tenaga honorer yang baru sebentar bekerja berhasil lulus.

“Kami sudah belasan tahun bekerja sebagai tenaga honorer di kabupaten Siak tidak ada yang lulus Tes PPPK, sementara ada yang baru masuk bekerja langsung lulus”, ujarnya.

Selain itu, mereka juga mempertanyakan kebijakan terkait R3 (mungkin merujuk pada regulasi tertentu) yang hingga kini belum memiliki kejelasan. Pertemuan ini disebut baru awal, dan mereka berharap dapat menyuarakan aspirasi para honorer yang merasa tidak mendapatkan keadilan dalam seleksi PPPK.

Kejadian ini mencerminkan tantangan yang dihadapi pemerintah dalam pengelolaan tenaga honorer, termasuk soal transparansi seleksi dan keberpihakan terhadap mereka yang telah lama mengabdi. Langkah berikutnya yang diambil pemerintah sangat penting untuk menciptakan solusi yang adil dan dapat diterima semua pihak.*

 

Laporan; Rifki

Baca Juga:  Ustaz Abdul Somad Lepas 52 Mahasiswa KKN Umri ke Suku Talang Mamak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 komentar

  1. Benar sekali apa yg di lakukan/ penyampai temen temen honorer tersebut, sedari awal kami juga ada beberapa kejanggalan dan informasi yang simpang siur… apa lagi soal penilaian, masak kami nilai di atas 400 kalah sama yang nilainya 200 dan,Gk logika sekali dan BLA BLA BLA..

  2. Benar sekali apa yg di lakukan/ penyampai temen temen honorer tersebut, sedari awal kami juga ada beberapa kejanggalan dan informasi yang simpang siur… apa lagi soal penilaian, masak kami nilai di atas 400 kalah sama yang nilainya 200 dan,Gk logika sekali dan masih banyak lagi…